Memorian Lecture III Cak Nur...., aneh tapi nyata. Saat mahasiswa suka cari seminar yang geratis... dapet makan sekaligus dapat ilmu. Eh lupa standartnya klo mau bepergi ke jakarta haru liat peta dulu. Walau agak sombong sedikit dah tahu tentang lokasi universitas paramadina.
Berangkat dengn keraguan.... kehujanan... dan akhirnya keblabasan.
Dalam perjalanan coba kurenungkan. Jakarta ternyata isinya penuh dengan kemacetan. Di jalan baru beberapa menit saja dah mengalami stress. Mau di tabark bus, di bunyikan klakson dari belakanglah. Saat berhenti di perempatan, ada aja orang yang kurang nyaman antara satu dengan yang lainnya. "Bang lampu rem nya mati ya...? kata tukang ojek yang sedang membawa ibu dengan anaknya. Yang di sindir juga bingung, di kira barang yang dibawanya dalam kondisi berat di kira jatuh. waah-walah.... jakarta-jakarta. Ya memang betul sih.. lampu rem belakang jika mati memang mengganggu apalagi di malam hari.
Disamping itu... juga aku berlomba kecepatan, terutama dengan para pengendara yang membonceng cewek... tentunya sangat menarik pemandangan. Sayangnya ga aku photo... klo searh di google juga belum ketemu. Jakarta Macet.... juga mulus....

Demokrasi dan Ilusi yang akan disampaikan Bang Gunawan Muhammad... gagal aku dengarkan. Mau menyimak pemikiran seorang pembuat karya yang dah puluhan tahun dengan koran temponya..... Dia berhasil karena membaca buku... mengembangkan bisnisnya dengan Tempo dan korporasinya. Kok bisa.....? Antara pemikiran ilmiah dengan bisnis?
Ya sudahlah itu akan kita cari jawabanyya seiring dengan karya - karya kita..... Kurang puas sebenarnya untuk menulis, tapi cucian dah kurendam ejak subuh.....
jakarta, Jumat, 06.00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar